Ada banyak perdebatan mengenai bagaimana pembentukan prilaku manusia dan bakat manusia, dua kubu yang bertentangan antara kubu Nature dan kubu Nurture. Kubu Nature yang disebut juga dengan Natvis mengasumsikan bahwa karakteristik spesies manusia secara keseluruhan adalah produk evolusi dan bahwa perbedaan individu disebabkan oleh kode genetik unik seseorang. Secara umum, sebelumnya kemampuan tertentu muncul, semakin besar kemungkinan mereka berada di bawah pengaruh faktor genetik. Dalam bahasa sederhananya bahwa perilaku manusia adalah karena faKtor genetika turun temurun dari orang tuanya bahkan jauh sebelum dia dilahirkan atau pada saat di dalam kandungan ibunya.
Namun di sisi lain ada kubu Nurture yang disebut dengan Empiris (jangan dikelirukan dengan pendekatan empiris/ilmiah lainnya). Asumsi dasar mereka adalah bahwa saat lahir, pikiran manusia adalah tabula rasa (sebuah batu tulis kosong) dan ini secara bertahap “terisi” sebagai akibat dari pengalaman (misalnya behaviorisme). Dari sudut pandang ini karakteristik psikologis dan perbedaan perilaku yang timbul melalui masa kanak-kanak dan masa kanak-kanak adalah hasil belajar. Begitulah cara Anda dibesarkan (mengasuh) yang mengatur aspek psikologis perkembangan anak secara signifikan dan konsep pematangan hanya berlaku untuk biologi.
Misalnya, ketika bayi membentuk keterikatan, ia merespons cinta dan perhatian yang diterimanya, bahasa tersebut berasal dari menirukan ucapan orang lain dan perkembangan kognitif tergantung pada tingkat rangsangan di lingkungan dan, secara lebih luas, pada peradaban di mana Anak itu terangkat.
Psikologi yang merupakan sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia (psikologi) memiliki perdebatan yang alot dalam pembentukan perilaku, bakat dan lainnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya bakat itu untuk dikenal. Terlepas dari informasi diatas mana yang benar antara bakat karena nature atau nuture – menurut saya merupakan kombinasi dari keduanya – yang paling utama kita mengenal bakat kita untuk memiliki hidup lebih bermakna.